HARI RAYA MOMENTUM MEMULAI KEHIDUPAN BARU
Abstract
ABTRAKSI
Setiap melakukan persembahyangan diawali dengan tangan kosong, dan diakhiri pula dengan tangan kosong pula. Bila hendak belajar untuk meningkatkan prestasi yang lebih baik berdasarkan hasil penelitian, harus di awali dengan pikiran yang kosong. Itulah sebabnya anak-anak pelajar dimasa lalu saat akan menghapi ujian mereka belajar lakukan tengah malam, begitu juga belajar ilmu kebatinan, ilmu hitam ilmu putih, karena pada jam-jam tersebut di kategorikan pikiran manusia masih murni dan belum di selimuti oleh hal-hal yang lainnya yang menyebabkan pikiran tertanggu, sehingga apa yang dibaca cepat terserap.
Mesin-mesin bila hendak meningkatkan produksinya dengan baik, mesin itu harus diistirahatkan paling tidak 1-2 jam. Bila hendak membangun sebuah rumah, kantor, gedung, atau bangunan-bangunan lainya, rumput-rumput dan pohon-pohon di tempat itu harus di bersihkan, sehingga tanah itu menjadi kosong.
Dalam Kitab Nitisastra ditegaskan dari kekesongan inilah lahir awal penciptaan. Dari kosong inilah lahir rwa bhineda (dualitas). Karena itu hari Raya tiada lain adalah sebagai awal memulai kehidupan/awal memulai kehidupan baru, awal kebangkitan dan sumber kekuatan dalam arti luas.
Kata Kunci: Hari Raya mementom memulai kehidupan Baru
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.