https://www.ejournal.iahntp.ac.id/index.php/tampung-penyang/issue/feedTampung Penyang2025-10-27T13:01:30+00:00I Gede Dharman Gunawandharman.gunawan@gmail.comOpen Journal Systems<p>Tampung Penyang Jurnal Ilmu Agama dan Budaya Hindu merupakan jurnal yang diterbitkan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Agama Hindu Negeri Tampung Penyang Palangka Raya yang menerbitkan hasil-hasil penelitian, gagasan, pemikiran, inovasi serta pelestarian Ilmu Agama dan Budaya Hindu. </p>https://www.ejournal.iahntp.ac.id/index.php/tampung-penyang/article/view/1446Relevansi Nyaya Darsana dalam Pengembangan Logika Berpikir Mahasiswa di Era Modern2025-10-27T13:01:30+00:00Wayan Sri Dianasridianawayan@gmail.comNopia Santikasantikanopia@gmail.comHendro Hendrohendohendro79@gmail.comLisa Liyaniliyatilisa@gmail.comPutu Wisnu Saputrawisnusaputra1146@gmail.com<p>Nyaya Darsana dalam agama hindu merupakan salah satu sistem filsafat yang biasa disebut darsana, darsana dapat diartikan sebagai penglihatan atau pandangan. Darsana memiliki beberapa aliran filsafat yang disebut dengan sad darsana yang termasuk kedalam kelompok astika artinya sebuah sitem filsafat yang mengakui otoritas veda. Sad darsana memiliki bagian diantaranya ada nyaya darsana, Waisesika darsana<strong>, </strong>Samkhya darsana, Yoga darsana, Mimamsa darsana, dan Wedanta darsana.</p> <p>Nyaya darsana merupakan salah satu bagian dari sad darsana yang ilmu menekan pada aspek logika berfikir. Di era modern saat ini banyak beredar informasi-informasi hoaks di dunia maya yang mengancam berbagai kalangan salah satunya adalah kalangan mahasiswa, oleh sebab itu fokus dari tulisan ini mengenai permasalahan diatas adalah melihat bagaimana relevansi nyaya darsana dalam meningkatkan kemampuan logika berfikir mahasiswa di era modern.</p> <p>Tulisan ini menggunakan metode literatur untuk mengupas permasalahannya. Hasil dari tulisan ini menemukan bahwa ajaran nyaya darsana masih relevan di era modern yaitu ilmu diskusi (Vāda-vidyā<strong>) </strong>dan ilmu debat (Tarkavidyā).</p>2025-06-30T00:00:00+00:00##submission.copyrightStatement##https://www.ejournal.iahntp.ac.id/index.php/tampung-penyang/article/view/1450Makna dan Fungsi Balai Antang Menurut Kepercayaan Umat Hindu atau Hindu Kaharingan Di Desa Petuk Liti Kecamatan Kahayan Tengah Kabupaten Pulang Pisau2025-10-27T13:01:30+00:00Sri Kayunkayunsri@gmail.com<p>Indonesia yang dimana mengakui ada enam agama yang dimana adalah Islam, Kristen Katolik, Budha, Hindu dan konghucu. Umat Hindu Kaharingan menggunakan atau prakteknya untuk mewujudkan atau melaksanakan dari ajaran agama yang dimaksud, seperti yang tertuang didalam isi dari Kitab Suci Panaturan. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui Makna dan Fungsi Balai Antang Menurut Kepercayaan Umat Hindu atau Hindu Kaharingan Di Desa Petuk Liti Kecamatan Kahayan Tengah Kabupaten Pulang Pisau. Metode Penelitian dengan Teknik wawancara yang dilakukan kepada Basir/Rohaniawan, Tokoh-Tokoh Keagamaan dan Umat Hindu Kaharingan.</p> <p>Kata Kunci : Makna, Fungsi Balai Antang, Hindu Kaharingan</p>2025-06-30T00:00:00+00:00##submission.copyrightStatement##https://www.ejournal.iahntp.ac.id/index.php/tampung-penyang/article/view/1473Perpustakaan sebagai Pusat Pengetahuan: Literature Review Konsep Belajar dalam Bhagavad Gita2025-10-27T13:01:30+00:00I Gusti Ayu Ketut Yuni Masriastrigustiyuni83@gmail.com<p>Perpustakaan telah berevolusi dari sekadar tempat penyimpanan buku menjadi pusat pengetahuan yang dinamis, memainkan peran penting dalam pendidikan, informasi, penelitian dan pelestarian budaya. Bhagavad Gita yang merupakan teks suci agama Hindu menawarkan wawasan mendalam tentang konsep belajar, pengetahuan (<em>jnana</em>) dan kebijaksanaan melalui jalan <em>karma yoga</em>, <em>jnana yoga</em> dan <em>bhakti yoga</em>. Tinjauan literatur ini bertujuan untuk mengeksplorasi persimpangan konseptual antara peran perpustakaan modern dan konsep belajar dalam Bhagavad Gita. Metode yang digunakan yaitu studi literatur dengan menganalisis artikel jurnal akademik dan buku. Penelitian ini mengidentifikasi antara fungsi perpustakaan dalam memfasilitasi akses informasi (<em>sravanam</em>) dan mendukung refleksi (<em>manana</em>) dengan tahapan awal <em>jnana yoga</em>. Penelitian ini juga menganalisis potensi perpustakaan untuk memperluas perannya dari penyedia pengetahuan duniawi (<em>apara vidya</em>) menjadi fasilitator kebijaksanaan dan pemahaman diri (<em>para vidya</em>) serta relevansi kerangka etika Bhagavad Gita (<em>dharma</em> dan <em>nishkama karma</em>) bagi praktik dan manajemen perpustakaan. Penelitian ini menunjukkan bahwa integrasi kearifan Bhagavad Gita dapat memperkaya konsep perpustakaan sebagai pusat pengetahuan, menawarkan landasan filosofis untuk layanan yang lebih holistik dan transformatif.</p>2025-06-30T00:00:00+00:00##submission.copyrightStatement##https://www.ejournal.iahntp.ac.id/index.php/tampung-penyang/article/view/1507Penerapan Pembelajaran Berbasis Proyek Pada Mata Pelajaran Ipas Kelas V Di SD Negeri 12 Peguyangan Denpasar2025-10-27T13:01:30+00:00Ni Luh Putu Widya Bakti Cantiyanituwidya2@gmail.comNi Made Anggrenianggreni74@gmail.comNi Made Anggrenianggreni74@gmail.comKd Jayanthi Riva Prathiwirivaprathiwiriva@gmail.com<p><em>In the Merdeka Curriculum, a reform has been introduced by integrating Science (IPA) and Social Studies (IPS) into a single subject called IPAS, which emphasizes contextual learning based on real-life experiences. One of the approaches used is Project Based Learning (PjBL), which actively engages students in completing projects to enhance their understanding and motivation to learn. Based on interviews with the fifth grade homeroom teacher, it was found that students often experience confusion and quickly forget the material, making the implementation of PjBL a relevant solution to address these issues in IPAS learning.</em></p> <p><em>This study discusses the following problems: (1). How is project based learning implemented in the IPAS subject for fifth grade students at SD Negeri 12 Peguyangan Denpasar, (2). What are the challenges in implementing project based learning in the IPAS subject for fifth grade students at the school, (3). What efforts are made to overcome these challenges in the implementation of project based learning.</em></p> <p><em>The theories used to address the above problems are behaviorist theory and constructivist theory. Data collection methods included observation, interviews, documentation, and literature study. The data analysis technique involved data reduction, data display, and drawing conclusions.</em></p> <p><em>The results of this study show that: (1). the implementation of project based learning at SD Negeri 12 Peguyangan Denpasar includes designing a project based learning model that requires structured steps to guide and give a clear picture to students throughout the learning process, (2). the challenges encountered in implementing project based learning include limited time, lack of active participation from all group members during discussions, and insufficient facilities for project development, (3). efforts to address these challenges include making early agreements on project planning and scheduling, encouraging collaboration and teamwork among group members, and bringing backup materials and tools.</em></p>2025-06-30T00:00:00+00:00##submission.copyrightStatement##https://www.ejournal.iahntp.ac.id/index.php/tampung-penyang/article/view/1520Implikasi Nilai-Nilai Pendidikan Agama Hindu dalam Kurikulum dan Praktik Pembelajaran Kewirausahaan Kreatif: Studi Kasus Mendalam di Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar2025-10-27T13:01:30+00:00I Made Deva Samadhinatadevasamadhinata@gmail.comI Nyoman Suecainyomancueca64@gmail.comIda Bagus Gede Candrawanibgcandrawan@gmail.com<p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis secara komprehensif fungsi dan implikasi nilai-nilai Agama<br>Hindu yang terintegrasi dalam mata kuliah Wirausaha Kreatif di Jurusan Kewirausahaan, Fakultas Dharma <br>Duta, Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar. Dengan menggunakan pendekatan <br>kualitatif deskriptif-analitis, studi ini mengeksplorasi bagaimana nilai-nilai spiritual ini berperan dalam <br>pembentukan karakter wirausaha yang holistik. Temuan penelitian mengindikasikan bahwa nilai-nilai <br>Agama Hindu memiliki fungsi vital dalam menyeimbangkan teori dan praktik kewirausahaan, mendukung <br>pencapaian tujuan pendidikan yang berlandaskan nilai, mengintegrasikan aspek agama dan ekonomi, serta <br>membangun konsistensi pembelajaran. Lebih lanjut, integrasi ini memberikan implikasi signifikan terhadap <br>perubahan positif pada pola pikir, pola berperilaku, dan respons konkret mahasiswa dalam menciptakan <br>serta mengembangkan wirausaha yang berbasis nilai-nilai Hindu. Hasil penelitian ini menekankan urgensi <br>pengintegrasian nilai-nilai spiritual dalam pendidikan tinggi untuk menghasilkan wirausaha yang tidak <br>hanya kompeten secara profesional, tetapi juga berintegritas, beretika, dan berkelanjutan.<br>Kata Kunci: Kewirausahaan Kreatif, Nilai-Nilai Agama Hindu, Pendidikan Kewirausahaan, Etika Bisnis <br>Hindu, UHN I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar.</p>2025-06-30T00:00:00+00:00##submission.copyrightStatement##https://www.ejournal.iahntp.ac.id/index.php/tampung-penyang/article/view/1770Upacara Ritual Rukun Kematian Agama Hindu Kaharingan Suku Dayak Dusun di Kecamatan Dusun Selatan di Kabupaten Barito Selatan2025-10-27T13:01:30+00:00Sulandra Sulandrasulandra2020@gmail.com<p><em>For adherents of the Kaharingan Hindu religion, the death ritual is a tradition and a religious ritual that must be carried out, thus becoming a belief/faith as one of the rituals of the Kaharingan Hindu religion. The implementation of the Kaharingan Hindu death ritual of the Dusun Dayak Tribe includes the initial process of death, which is carried out by tuntung or nuntung. Next, oseng annoi, which involves handling the body and bathing the body. Next, pangumma' panguyang, which involves the removal of clothing and other necessary items from the deceased, which are usually accompanied by the deceased. Afterward, a coffin (rarung) is constructed, the body is placed in the coffin, and the burial ceremony follows the death ritual of the Dusun Dayak Tribe in Dusun Selatan District, South Barito Regency.</em></p>2025-06-30T00:00:00+00:00##submission.copyrightStatement##