Hiasan Bunga Teratai Pada Penjor Galungan Sebagai Teks Etika Sosial Penegakan Dharma

(Perspektif Posmodernisme)

  • Luh Putu Sri Ariyani Universitas Pendidikan Ganesha
Keywords: Penjor Galungan, accesories, social ethics, enforcement of dharma

Abstract

Galungan is Hindu holy day. This holy day aims to commemorate the victory of dharma (good) against adharma (evil). Celebration of Galungan uses various ritual tools, such as Penjor  - commonly called Penjor Galungan. Penjor Galungan ornaments are very glorious, one of them is lotus. In the postmodern perspective,  Penjor Galungan is not only contain of religious values ​​and aesthetics, but it also contains of any aspects beyond the arts, such as social ethos in order to uphold dharma in the society. All of this leads to the achievement of the goal of Hinduism, the happy life both mundane and spiritual.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Adnyana, G. A. B. 2013. “Tunjung Biru Raja Bunga untuk Kewisesan”. Majalah Raditya. Edisi 196, Nopember 2013. Halaman 14-15.
Ajidarma, S. G. 2011. Panji Tengkorak: Kebudayaan dalam Perbincangan. Jakarta: KPG.
Atmadja, Nengah Bawa. 2010. Genealogi Keruntuhan Majapahit Islamisasi, Toleransi dan Pemertahanan Agama Hindu di Bali. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Atmadja, N. B. 2010a. Ajeg Bali Gerakan, Identitas Kultural, dan Globalisasi. Yogyakarta: LKiS.
Atmadja, N.B. dan Anantawikrama Tungga Atmadja. 2013. Teknologi sebagai Reperesentasi Ideologi dalam Bentuk Masyarakat Multiwajah Saraswati dan Ganesha sebagai Inspirator Mengarahkan Teknologi dari Pembawa Musibah Menjadi Berkah bagi Umat Manusia. Singaraja: Pascasarjana.
Atmadja, A.T. N.B. Atmadja, dan T. Maryati. 2013. Penjor Galungan-Kuningan di Bali (Ritual, Seni, Gengsi, dan Pasar). Singaraja: Undiksha.
Atmadja, I Md. N. dkk. 2008. Nilai Filosofis Penjor Galungan & Kuningan. Surabaya: Paramita.
Baba, Bhagawan Sri Sathya Sai. 2005. Pancaran Dharma (Dharma Vahini). Jakarta: Yayasan Sri Sathya Sai Baba.
Bangun. S.C. 2011. Kritik Seni Rupa. Bandung: ITB.
Djojosuroto, K. 2007. Filsafat Bahasa. Yogyakarta: Pustaka Book Publisher.
Darmayasa. 2012. Bhagavad-gita (Nyanyian Tuhan). Panjer: Yayasan Dharma Stapanam.
Endraswar, S. 2013. Metodologi Penelitian Sastra Epistemologi, Model, Teori, dan Aplikasi. Jakarta: PT Buku Seru.
Eriyanto. 2013. Analisis Naratif. Jakarta: Kencana.
Fiske, J. 2004. Cultural and Comunication Studies: Sebuah Pengantar Paling Komprehensif. [Penerjemah Y. Iriantara dan I. S. Ibrahim]. Yogyakarta: Jalasutra.
Fiske, J. 2012. Pengantar Ilmu Komunikasi. [Penerjemah Haspari Diwiningtyas]. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.
Koentjaraningrat. 1987. Sejarah Teori Antropologi. Jakarta: UI-Press.
Lubis, A. Y. 2012. Teori dan Metodologi Ilmu Pengetahuan Sosial-Budaya Kontemporer. Depok: Departemen Filsafat FIB UI.
McCarthy, T. 2006. Teori Kritis Jϋrgen Habermas. [Penerjemah Nurhadi]. Yogyakarta: Kreasi Wacana.
Mawwinara, I.W. Dewa-Dewa Hindu. Surabaya: Paramita.
Miasa, W.. 2013. “Menjadikan Hidup Seperti Tunjung Biru”. Majalah Raditya. Edisi 196, Nopember 2013. Halaman 12-13.
Mittal, M. 2006. Pesan Tuhan untuk Kesejahteraan Umat Manusia Intisari Veda. [Penerjemah I Wayan Punia] . Surabaya: Paramita.
Nala, N. 2011. “Penjor dan Sanggah Cucuk”. Dalam K.M. Suhardana ed. Manjangan Sekaluang Himpunan Berbagai Tulisan. Surabaya: Paramita. Halaman 125-127.
Noerhadi, T. H.. 2013. Aku dalam Budaya: Telaah Teori dan Metodologi Filsafat Budaya. Jakarta: Gramedia.
Norris, Ch.. 2006. Membongkar Teori Dekonstruksi Jacques Derrida. [Penerjemah Inyiak Ridwan Muzir] Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
Northcott, M. S. 2002. “Pendekatan Sosiologis”. Dalam Peter Connolly (ed). Aneka Pendekatan Studi Agama. [Penerjemah Imam Khoiri]. Yogyakarta: LKiS. Halaman 271-314.
Paketan, IBA. 2005. Membangun Karang Paumahan Menurut Adat, dan Agama Hindu Bali. Denpasar: CV. Kayu Mas Agung.
Parisada Hindu Dharma. 1972. Upadesa Ajaran Agama Hindu. Denpasar Parusada Agama Hindu.
Prabhavadanda, S. 2006. Agama Veda dan Filsafat. [Penerjemah I Nyoman Ananda]. Surabaya: Paramita.
Pulasari, J.M. 2013. Rare Angon dan Catur Yadnya Bhuta Yadnya, Manusa Yadnya, Pitra Yadnya, Dewa Yadnya. Surabaya: Paramita.
Puspa, I. A. T. 2013. “Bunga Tunjung Biru di Airsanya”. Majalah Raditya. Edisi 196 Nopember 2013, halaman 10-11.
Ritzer, G. 2012. Teori Sosiologi: Dari Sosiologi Klasik Sampai Perkembangan Terakhir Postmodern ed kedelapan. [Penerjemah Saut Pasaribu, dkk,]. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Saeng, V. 2012. Herbert Marcuse: Perang Semesta Melawan Kapitalisme Global. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Sandika, I K.. 2013. “Makna Penggunaan Bunga Tunjung dalam Ritual: Simbol Pengkongkritan Niskala ke Sekala”. Majalah Raditya. Edisi 196, Nopember 2013. Halaman 10-11.
Sarwono, S.W. 2013. “Mentalitas Penyerobot”. Harian Kompas, Rabu, 11 Desember 2013. Halaman 6.
Sim, S. dan Borin Van Loon. 2008. Mengenal Teori Kritis. Yogyakarta: Resist Book.
Simatupang, L. 2013. Pergelaran: Sebuah Mozaik Penelitian Seni-Budaya. Yogyakarta: Jalasutra.
Sivananda, S. 2009. Cahaya, Kekuatan Bathin dan Kebijaksanaan. [Penerje,ah Diah Sri Pandewi]. Surabaya: Paramita.
Smart, B.. 2000. “Periodesasi dan Politik dalam Posmodernisme”. Dalam Bryan Turner (ed). Teori-Teori Sosiologi Modernitas Posmodernitas. [Penerjemah Imam Baehaqi dan Ahmad Baidlowi]. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Halaman 24-49.
Strinati, D. 2003. Popular Culture Pengatar Menuju Teori Budaya Populer. [Penerjemah A. Mukhid]. Yogyakarta: Bentang Budaya.
Subagiasta, I K.. 2013. Hari-hari Suci Hindu. Denpasar: Bali Post.
Sudarta, T.R. 2011. “Mantra dengan Berbagai Bahasa”. Dalam K.M. Suhardana ed. Manjangan Sekaluang Himpunan Berbagai Tulisan. Surabaya: Paramita. Halaman 73-75.
Suhardana, K.M. 2011. Menjangan Sakaluang. Surabaya: Paramita.
Sumarta, I K.. 2008. “Banten Kesadaran Bali Baru” Majalah Gumi Sarad. Nomor 97. Halaman 3.
Supatra, K. 2013. Prabu Sakti Mayadanawa. Denpasar: Bali Post.
Supartha, W. 2013. “Mayadanawa dan Harnyakasipu” Dalam Kanduk Supatra, Prabu Sakti Mayadanawa. Denpasar: Bali Post. Halaman ix-xii.
Turner, B. S. 2000. “Periodesasi dan Politik dalam Posmodernisme”. Dalam Bryan Turner (ed). Teori-Teori Sosiologi Modernitas Posmodernitas. [Penerjemah Imam Baehaqi dan Ahmad Baidlowi]. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Halaman 3-23.
Turner, B. S. 2003. Agama dan Teori Sosial: Rangka Pikir Sosiologi dalam Membaca Eksistensi tuhan di Antara Gelegar Ideologi-ideologi Kontemporer. [Penerjemah Inyiak Ridwan Muzir]. Yogyakarta: IRCiSoD.
Widana, I Gst. Kt. 2012. Penjor Lebay Upacara Menjamin Masuk Surga? Denpasar: Bali Post.
Wijaya, I M. T. 2013. “Pandangan Umat Hindu Terhadap Bunga Tanjung” Majalah Raditya. Edisi 196 Nopember 2013. Halaman 16-17.
Wilber, K. 2012. A Theory of Everything: Solusi Menyeluruh atas Masalah-Masalah Kemanusiaan. [Penerjemah Agus Kurniawan]. Jakarta: Mizan Publika
Published
2022-10-31
How to Cite
Ariyani, L. P. S. (2022). Hiasan Bunga Teratai Pada Penjor Galungan Sebagai Teks Etika Sosial Penegakan Dharma. Bawi Ayah: Jurnal Pendidikan Agama Dan Budaya Hindu, 13(2), 53-69. https://doi.org/10.33363/ba.v13i2.823