MENGGAGAS PEMBELAJARAN SANSKERTA YANG HUMANIS MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS OTAK
Abstract
Belajar adalah perubahan yang relatif permanen dalam perilaku sebagai hasil dari pengalaman atau latihan. Pengalaman selama belajar seharusnya merupakan pengalaman yang menyenangkan, tanpa ada paksaan dan memang keinginan dari dalam diri pebelajar untuk belajar. Belajar Bahasa Sanskerta selama ini kurang diminati para pebelajar. Sebagian pebelajar merasa terpaksa belajar Bahasa Sanskerta, sehingga hasil yang diperoleh tidak maksimal. Maka perlu mengimplementasikan pembelajaran Sanskerta yang humanis yaitu pembelajaran yang menyebabkan pebelajar memang berkeinginan, termotivasi serta merasa senang dalam proses pembelajaran. Pembelajaran Sanskerta yang humanis akan lebih efektif jika dibarengi dengan pembelajaran berbasis otak, yang didesain berdasarkan prinsip belajar konstruktivisme. Kombinasi pengetahuan dan pengalaman serta waktu yang efektif akan merangsang daya ingat pengetahuan pebelajar ke arah yang lebih baik, sehingga mampu menggeser pengetahuan pebelajar dari memori jangka pendek ke memori jangka panjang pebelajar.